Jangan Panik, ini 6 Cara Ampuh Mengatasi Cacar Air Pada Anak



Cacar air merupakan salah satu penyakit menular yang umumnya menjangkiti anak-anak berusia di bawah tahun 10. Namun, bukan berarti tidak akan menghampiri orang dewasa dan ibu hamil atau bayi yang baru lahir. Tidak perlu panik karena cacar pada anak bukanlah kondisi medis yang terlalu kritis. Kendati demikian, anak yang terjangkit cacar sebaiknya dikarantina di rumah agar tidak menularkan virus cacar kepada orang lain. Biasanya cacar hanya menjangkiti seseorang sekali seumur hidup dan setelah anak akan membangun imunitasnya sendiri terhadap virus caca yang bertahan seumur hidup. Sangat jarang ada kasus cacar yang kambuh ketika dewasa nanti. Lantas bagaimana cara mengatasi penyakit cacar pada anak? Simak ulasan di bawah ini.

Karantina anak di rumah
Umumnya anak tang terjangkit cacar bisa menularkan virusnya pada orang sekitar, apalagi di hari-hari pertama mereka terjangkit cacar. Sebagai langkah pencegahan penularan, sebaiknya istirahatkan anak Anak di rumah setidaknya selama seminggu. Lebih dari itu, si kecil sudah bisa kembali ke sekolah dan menjalani kesehariannya. Tidak perlu khawatir meskipun ada pengelupasan yang masih tampak di kulitnya, karena proses ini tidak akan menular dan berhenti dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.

Acyclovir
Acyclovir merupakan obat antivirus oral yang biasa dipakai untuk mengobati cacar air. Khasiat dari obat ini akan membantu mengatasi gejala pertama cacar yang tampak jika mulai diberikan dalam waktu 24 jam. Menurut sejumlah penelitian, acyclovir mampu mengurangi jumlah bintil cacar pada kulit hingga 20% serta mampu mempersingkat waktu sakit. Hanya saja tingkat komplikasi cacar tidak bisa dikurangi. Sebaiknya Acyclovir digunakan secara rutin selama 5 hari berturut-turut.

Redakan demam
Jika anak Anda menunjukkan gejala berupa demam, segera berikan acetaminophen untuk beberapa hari pertama. Jangan sesekali memberikan ibuprofen karena ditakutkan bisa menyebabkan risiko efek samping berupa infeksi strep parah. Selain itu, jangan juga memberikan aspirin pada anak kecil dan balita yang terjangkit cacar air, karena berisiko menyebabkan samping sindrom Reye.

Cegah anak tidak menggaruk
Untuk mencegah infeksi bakteri, sebaiknya gunting kuku si kecil. Pastikan Anda tidak lupa untuk selalu cuci tangan dengan sabun antibakteri. Selain itu, pastikan Anda juga tidak membiarkan anak menggaruk dan mengorek bintil cacar, apalagi pada wajah. Sedangkan untuk bayi yang belum bisa mengontrol diri, bungkus tangannya dengan sarung tangan khusus bayi.

Makanan dingin
Tidak hanya pada kulit luar, bintil cacar juga bisa ditemukan pada mulut dan tenggorokan sehingga bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan rasa pana. Tentu saja hal ini bisa membuat anak menjadi sulit makan. Untuk itu, berikan makanan halus dan dingin, seperti es krim, puding, agar atau kentang tumbuk. Sebaiknya hindari memberikan makanan asin apalagi buah yang asam untuk sementara waktu.

Berendam air dingin
Untuk meringankan rasa gatal dan kemerahan yang diakibatkan cacar, Anda bisa menggunakan air dingin sebagai kompres. Minta si kecil untuk berendam air dingin sebentar, setidaknya selama 10 menit tiap 4 jam sekali di beberapa hari pertama terkena cacar air. Selain itu, berendam juga aman dilakukan sebagai terapi karena cacar menular hanya melalui udara bukan air. Sementara untuk melindungi bintil caca tidak pecah, hindari menggosok handuk ketika mengeringkan badak. Tepuk-tepuk saja secara perlahan hingga airnya menyerap kering. Setelah mandi, taburkan bedak dingin (calamine) untuk meringankan gatal pada kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar