AI muncul pada tahun 1956 sejak awal berdiri, berbagai jenis penelitian telah dilakukan dan telah berhasil meningkatkan kemampuan AI. Selanjutnya, pada dekade pertama abad ke-21, AI dapat mengakses sejumlah besar data, bekerja dengan komputer yang lebih cepat dan dapat dilengkapi dengan teknik canggih yang dapat memecahkan banyak masalah. Hingga 2016, pasar untuk produk terkait AI, seperti perangkat keras dan perangkat lunak, mencapai lebih dari delapan miliar dollar. Inilah yang membuat AI menjadi tren paling diminati dan dibutuhkan berbagai industri untuk mencapai daya tarik yang luas.
Baru-baru ini, AI telah masuk ke sektor kesehatan. Berdasarkan prediksi Forbes, AI dan machine learning telah membawa sebuah paradigma baru ke dalam dunia medis yang memberikan akses real-time bagi para peneliti untuk menguraikan data dari berbagai penelitian di seluruh dunia untuk mengembangkan perdalam waktu yang lebih singkat.
AI akan terus berkembang di berbagai bidang, terutama di bidang kesehatan, pada 2018. Selain bagaimana AI dapat membantu peneliti mengembangkan obat untuk penyakit, Forbes juga memprediksi beberapa disrupsi digital akan membuat lebih banyak pelayanan yang efektif dan efisien dalam dunia kesehatan, sehingga meningkatkan kepuasan bagi pasien.
Pergi ke Apotek Akan Sama Langka dengan Pergi ke Kantor Pos
E-commerce saat ini adalah pasar besar yang menjual semua yang Anda butuhkan dan menghubungkan setiap penjual dan pembeli di seluruh dunia. Rantai e-commerce yang besar, seperti Amazon, telah mendistribusi obat-obatan farmasi, jadi pergi ke apotek untuk membeli obat-obatan mungkin tidak begitu populer di masa depan.
Mengelola Big Data untuk Perawatan Kesehatan
Kesehatan selalu dikaitkan dengan sejumlah big data; catatan medis pasien, riwayat pribadi pasien, penggunaan obat pasien, dan sebagainya. Meskipun data ini telah terfragmentasi di masa lalu, dengan digitalisasi dalam perawatan kesehatan, data ini akan diintegrasikan dan dianalisis. Ini tidak lagi hanya untuk membantu tim medis untuk mendiagnosis suatu kondisi tetapi juga akan digunakan dalam perawatan pencegahan. Inilah salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Mengontrol Pasien = Mengendalikan Biaya Pelayanan Kesehatan
Dengan berkembangnya teknologi, ada banyak yang semakin sesuai untuk digunakan di industri kesehatan. Salah satunya adalah pengumpulan data biometrik, yang bekerja dengan cara merekam data biometrik dari tubuh pasien melalui alat yang dipakai pasien. Hal ini biasanya digunakan untuk uji klinis dan juga untuk memantau pasien dari jarak jauh.
Kesehatan selalu diasumsikan mahal terutama jika pasien mempraktikkan gaya hidup yang tidak sehat. Dengan teknologi yang dijelaskan di atas, tim medis dapat mengamati pasien dari jarak jauh dan kemudian melakukan intervensi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit terhadap pasien berisiko di masa depan. Ini juga bisa diaplikasikan pada pasien yang memiliki gejala ringan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik agar penyakit tidak memburuk.
Ponsel sebagai Asisten Kesehatan Pribadi
Smartphone saat ini telah dilengkapi dengan aplikasi yang sangat membantu pekerjaan manusia, dan tren yang berkembang salah satunya adalah bantuan kesehatan pribadi bagi pemilik smartphone. Di banyak negara, aplikasi tersedia untuk digunakan sebagai bantuan kesehatan pribadi yang sekarang disebut mobile health. Di sisi lain, Indonesia pun sudah mulai ramah dalam hal Chat dan AI, misalnya Halodoc sebagai salah satu klien Qiscus yang telah menjadi aplikasi pertama yang bisa diakses via web dan mobile.
Saat ini, terlihat jelas popularitas chat dan AI karena ada begitu banyak sektor dan bidang yang dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan bantuan keduanya. Para pelaku bisnis perlu menggali lebih dalam dan mencari pengetahuan dari setiap peluang yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, Qiscus, sebagai perusahaan teknologi di Indonesia yang salah satu produknya adalah Chat SDK juga rutin mengadakan TechTalk secara khusus untuk membahas chat dan AI. Tertarik bagaimana tren digital dapat membantu bisnis kesehatan Anda? Terhubunglah dengan cerita Qiscus dan [email protected] untuk memanfaatkan tren revolusi digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar