Bagaimana Mengatasi Anak yang Marah? Ajarkan Dia Anger Management!

Saat anak berusia 2 tahun, dia mulai memahami ucapan orang lain dan dia juga ingin mengungkapkan apa yang dia rasakan. Terkadang, anak berusia 2 tahun ini marah tidak jelas karena orang lain di sekitarnya tidak memahami apa yang dia inginkan. Sebagai orang tua, kamu perlu mengajarkan anger management pada anak, agar anak tahu sebenarnya apa yang dia rasakan dan harus bersikap bagaimana yang paling baik.

Anak kecil umur 2 tahun masih belum tahu bagaimana memanajemen emosinya. Jika dia marah, terkadang menangis kencang, melempar barang, menjerit, menahan napas, bahkan menggigit. Marah adalah emosi yang natural dan tidak perlu dibendung, hanya saja pengungkapannya yang perlu diarahkan.

Berikut ini adalah beberapa cara mengajarkan anak anger management saat mereka marah.

Mengetahui Penyebab Marah

Ketika anak masih berumur 2 tahun, anak cenderung tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya emosi. Bisa jadi karena lapar, mengantuk, bosan, atau lelah. Ajarkan pada anak untuk mengidentifikasi dirinya sendiri sebenarnya kenapa. Jika lapar, ajarkan dia untuk mengatakan lapar dengan jelas. Jika mengantuk, ajarkan untuk memilih tidur dibandingkan marah. Jika lelah, ajarkan dia untuk beristirahat sendiri tanpa marah.

Mengajarkan ini tidak mudah. Kamu harus membangun komunikasi yang bagus dengan anak. Apalagi biasanya anak umur 2 tahun kurang jelas omongannya. Namun, jika kamu sering mengobrol dengannya, kamu akan tahu apa maksud omongannya tersebut.

Menenangkan Anak 

Sebelum menenangkan sang anak, kamu harus lebih dulu tenang. Jangan ikutan terpicu oleh kemarahan anak. Setelah kamu tenang, mulai ajak anak untuk menarik napas yang panjang. Lalu ajak ngobrol dengan santai sambil memeluknya. Buat tidak senyaman mungkin untuk menenangkan emosi anak.

Ajarkan untuk Tidak Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain

Kemarahan bisa menyebabkan bahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain. Anak yang marah kadang memukulkan kepalanya ke dinding atau memukul orang lain. Ajarkan pada anak bahwa hal yang dia lakukan itu salah dan tidak menyelesaikan kemarahannya. Ajarkan bahwa marah itu boleh namun tidak boleh menyakiti.

Ajarkan Tidak Boleh Merusak Barang

Kebiasaan merusak barang ini bisa terbawa hingga sang anak dewasa. Kamu pasti juga pernah menjumpai seseorang yang marah dan membanting barang. Hal ini biasanya karena waktu kecil dia tidak diajarkan untuk mengendalikan marahnya oleh orang tuanya.

Ajarkan untuk Bersabar Ketika Menginginkan Sesuatu

Secara naluriah, anak kecil jika ingin sesuatu maka dia ingin hal itu ada segera. Jika tidak, biasanya dia menangis. Kamu tak perlu selalu memberikan apa yang dia mau. Justru selalu memberikan apa yang anak minta akan berdampak buruk. Dia akan mudah marah jika suatu saat kamu tidak bisa memenuhi keinginannya. Jika beranjak dewasa, hal ini akan merepotkanmu.

Ajarkan anak untuk bersabar. Ajarkan padanya bahwa segalal sesuatu yang kita mau, belum tentu bisa terwujud. Harus ada perjuangan. Misal jika ingin mainan yang mahal, ajarkan anak untuk menabung. Ajarkan untuk bersabar menunggu hingga benar-benar bisa terwujud nantinya.

Berikan Teladan

Jika kamu mengasuh anakmu sendiri, rasanya akan lebih mudah memberikan teladan yang baik dengan sikap-sikap yang kamu miliki. Yang susah adalah jika anak diasuh oleh baby sitter atau kerabat. Terkadang baby sitter atau kerabat tidak mau ambil pusing, yang penting anak tidak menangis. Untuk itu, jika ingin mengasuhkan anak ke orang lain, benar-benar pilih orang yang tepat, pilih orang yang bisa dijadikan teladan. Jika tidak, anak akan punya kebiasaan buruk seperti pengasuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar